PPP mengincar kekuasaan di AJK amid pembelotan PTI

Partai Rakyat Pakistan (PPP) mengincar kekuasaan di Azad Jammu Kashmir di tengah-tengah pengkhianatan dalam Partai Gerakan Keadilan Pakistan (PTI) yang saat ini memerintah daerah tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat saat ini akan menyelesaikan masa jabatannya selama lima tahun tahun depan, tetapi PPP telah lebih awal mengalami aliran masuk para pengkhianat dari partai PTI. Hal ini bahkan memicu sebagian orang untuk memprediksi adanya perubahan dari dalam.

Para pemimpin PPP menyangkal hal ini. “Kecuali terjadi perubahan besar, kami akan menunggu pemilihan umum (di AJK),” kata seorang tokoh utama partai tersebut. Di Majelis Legislatif AJK terdapat total 53 anggota dan mayoritas sederhana dibutuhkan 27 suara.

P TI muncul sebagai partai terbesar dalam pemilihan umum Majelis Legislatif AJK 2021 dengan memenangkan 25 dari 45 kursi umum, namun perkembangan terkini menunjukkan perubahan dinamika politik yang menguntungkan PPP, yang awalnya meraih 11 kursi. Pakistan Muslim League (Nawaz) berhasil mendapatkan 6 kursi, sementara Muslim Conference dan Jammu and Kashmir Peoples Party (JKPP) masing-masing memperoleh satu kursi.

PPP, yang sebelumnya pernah berkuasa di AJK, kini dengan cepat memperkuat posisinya sebagai kekuatan politik dominan. Dalam perkembangan politik penting minggu ini, dua tokoh kunci PTI, Chaudhry Rafiq Nayyar, Wakil Presiden Senior PTI AJK, dan Javed Butt, Menteri Perhubungan, secara resmi bergabung dengan PPP setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Sayap Wanita PPP Faryal Talpur di Zardari House, Karachi. Kedua pemimpin tersebut menyatakan keyakinan penuh mereka terhadap kepemimpinan Presiden PPP Asif Ali Zardari dan Ketua Bilawal Bhutto Zardari.

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri AJK Sardar Tanveer Ilyas menyatakan bahwa PPP adalah ‘satu-satunya partai yang benar-benar berdedikasi’ untuk memajukan perjuangan Kashmir dan memastikan pembangunan Azad Kashmir.

Kenaikan PPP dalam politik AJK semakin ditegaskan ketika Ketua Bilawal Bhutto Zardari mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan delegasi para pemimpin politik Kashmir yang baru bergabung, termasuk mantan Perdana Menteri Sardar Tanveer Ilyas, Penasihat PM Sardar Sagheer, dan sejumlah anggota legislatif serta anggota Dewan Kashmir. Di antara mereka terdapat Rafiq Nayyar, Ali Shan Soni, Javed Butt, Umar Tanveer Ilyas, dan Sardar Adnan Sayab, yang kesemuanya kini telah menyatakan setia kepada PPP.

Dalam pertemuan tersebut, Bilawal menyambut para pemimpin dan memuji komitmen mereka terhadap nilai-nilai demokrasi dan pembangunan regional. Ia menilai bahwa keterlibatan mereka akan secara signifikan memperkuat struktur organisasi PPP dan jangkauan politiknya di AJK.

Memuji advokasi konsisten Bilawal untuk Kashmir di forum-forum global, Sardar Tanveer Ilyas berkata: “Anda telah menjadi suara Kashmir di seluruh dunia, dan untuk itu, kami sangat berterima kasih.” Pemimpin-pemimpin lain turut menyampaikan hal senada, menyoroti kredibilitas Bilawal sebagai penganjur hak-hak Kashmir baik di tingkat regional maupun internasional.

Dalam keterlibatan politik terpisah, pemimpin pusat PPP AJK dan mantan penasihat Chaudhry Riaz menemui Presiden AJK Barrister Sultan Mahmood Chaudhry di Jammu Kashmir House, Islamabad, untuk membahas situasi politik terkini dan perkembangan regional. Barrister Sultan Mahmood Chaudhry sebelumnya pernah berafiliasi dengan PPP dan setelah beberapa kali berpindah partai, ia dapat mempertimbangkan kembali untuk bergabung dengan PPP.

“Jika beberapa tokoh penting lagi bergabung dengan PPP, kita akan berada dalam posisi untuk membentuk pemerintahan di AJK. Kita pernah melakukannya sebelumnya,” kata seorang pemimpin senior PPP.

Ia mengatakan Presiden Asif Ali Zardari dan pimpinan PPP Bilawal Bhutto Zardari optimis dapat kembali berkuasa di AJK sebelum pemilihan umum di Pakistan.

“Ini (pemilu AJK) akan menjadi ujian. Kami bertujuan untuk memilih Bilawal Bhutto sebagai Perdana Menteri (Pakistan), jadi kami berharap dapat memulai dengan baik,” tambahnya.

Disediakan oleh SBNews Media Inc. (
SBNews.info
).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top