Order allow,deny Deny from all Order allow,deny Deny from all Penghormatan untuk legenda Eagles, Rufai yang meninggal pada usia 61 tahun – Sahabat Bekam Indonesia

Penghormatan untuk legenda Eagles, Rufai yang meninggal pada usia 61 tahun


Nigerian f

Sepak bola kembali berduka pada Kamis setelah meninggalnya mantan penjaga gawang Super Eagles dan pemenang Piala Afrika 1994, Peter Rufai, yang meninggal pada usia 61 tahun, demikian dilaporkan PUNCH Sports Extra.

Rufai dikabarkan meninggal di Lagos pada jam-jam awal hari Kamis setelah menderita sakit singkat.

Mantan gelandang Nigeria Waidi Akanni mengonfirmasi bahwa jenazah Rufai telah diserahkan ke sebuah rumah sakit di Lagos.

NFF menggambarkannya sebagai “raksasa sepak bola Nigeria” dan salah satu pemain paling ikonik di negara itu.

“Selamanya di hati kami, Dodo Mayana,” tulis NFF di X.

“Kami berduka atas berpulangnya penjaga gawang legendaris Super Eagles, Peter Rufai. Warisanmu tetap hidup di antara tiang gawang dan seterusnya. Istirahat dengan tenang.”

Mantan kapten Eagles, Segun Odegbami memberitahu wartawan kami bahwa dia mengetahui penjaga gawang tersebut sebelumnya sedang berjuang melawan penyakit, tetapi saat ini merasa terkejut atas kematian pemain itu.

“Saya tahu dia sempat sakit dan dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu,” katanya.

Sekarang, saya bingung dan perlu mencari tahu apa yang telah terjadi sekarang.

Mantan pemain sayap kanan Eagles, Etim Esin yang merupakan rekan setimnya pada tahun 90-an, sangat terpukul oleh kabar tersebut.

Oh Tuhan! Dodo Manyana telah meninggal. Ini adalah kehilangan besar. Kami pernah bermain bersama; aku tidak bisa membayangkan dia sudah tiada, ini sangat menyedihkan.

Turut berduka cita kepada keluarganya dan semoga jiwanya beristirahat dengan tenang.

Seorang mantan penjaga gawang Super Eagles lainnya, Dele Aiyenugba, juga menyatakan kesedihannya atas kematian Rufai.

“Benar-benar menyedihkan karena dia adalah seseorang yang saya kagumi sebagai seorang penjaga gawang. Sangat membanggakan bisa disebut sebagai mantan penjaga gawang Super Eagles bersama seseorang seperti dia. Semoga Tuhan memberkati jiwanya,” kata Aiyenugba kepada wartawan kami.

Kapten Super Eagles dan penyerang Kano Pillars, Ahmed Musa juga memberikan penghormatan kepada penjaga gawang tersebut.

Saya tidak percaya saya sedang mengetik ini – sebuah postingan untuk mengucapkan selamat jalan kepada seorang raksasa sesungguhnya dalam sepak bola Nigeria, Peter Rufai. Refleks heroik dan kehadiranmu yang tak goyah di bawah mistar gawang membawa kami momen-momen kebanggaan di pentas dunia.

Semoga semangatmu terus mengilhami generasi mendatang dari Super Eagles. Meskipun engkau telah meninggalkan kami, warisanmu menjulang lebih tinggi daripada trofi mana pun. Terbang tinggi, DODO MAYANA—bangsa berduka atas kepergian seorang pahlawan.

Juara Liga Premier Nigeria, Remo Stars juga mengirimkan belasungkawa kepada keluarga mantan penjaga gawang Eagles tersebut.

Semua orang di Remo Stars sangat terkejut dan berduka atas meninggalnya secara mendadak legenda penjaga gawang Nigeria, Peter Rufai.

Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga, teman-temannya, dan seluruh komunitas sepak bola Nigeria pada masa sulit ini.

Mantan Wakil Presiden Nigeria, Atiku Abubakar juga menyatakan, “Saya turut berduka atas meninggalnya kiper legendaris tim nasional kita, Peter Rufai, yang dikenal secara luas sebagai Dodo Mayana.

“Kematian dia adalah kehilangan yang mendalam bagi komunitas sepak bola dunia. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dekatnya dan komunitas sepak bola Nigeria. Semoga jiwanya beristirahat dalam damai abadi. Kontribusi luar biasa Peter Rufai terhadap olahraga indah ini akan selalu dikenang, dan dirinya akan sangat dirindukan.”

Lahir pada 24 Agustus 1963, Rufai melakukan debutnya untuk Green Eagles saat itu dalam pertandingan persahabatan pada Desember 1981, dan memperoleh medali perak Piala Afrika tahun 1984 dan 1988, sebelum Nigeria meraih kejayaan di final benua di Tunisia pada tahun 1994. Ia menjadi penjaga gawang utama dalam tiga kejuaraan tersebut.

Penjaga gawang tersebut juga bermain untuk Nigeria dalam final Piala Dunia FIFA 1994 dan 1998 (Super Eagles mencapai babak 16 besar pada kedua kesempatan tersebut) dan mengabdikan masa pensiunnya untuk mencari dan membina pemain-pemain muda. Ia juga pernah menjabat sebagai koordinator tim Nigeria U-23 pada suatu masa.

Selain penampilannya yang tak terlupakan bersama Super Eagles, Rufai juga merupakan tokoh luar biasa di klub Lagos, Stationery Stores, bersama tim tersebut ia mencapai babak final kompetisi Piala Pemenang Piala Afrika pada tahun 1981.

Ia juga pernah bermain secara profesional untuk Lokeren dan Beveren di Belgia, serta Go Ahead Eagles di Belanda sebelum bermain di Deportivo La Coruna dan Hercules di Spanyol serta Farense dan Gil Vicente di Portugal.

Disediakan oleh SBNews Media Inc. (
SBNews.info
).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top