KALBAR TERKINI– Nyeri kepala pada anak dapat menjadi indikasi adanya masalah fisik atau emosional yang perlu mendapat perhatian.
Orang tua harus berwaspada dan memahami penyebabnya sehingga dapat memberikan penanganan yang sesuai.
Penyebab sakit kepala pada anak bisa bervariasi. Yang paling sering terjadi adalah kelelahan, kurang tidur, serta dehidrasi, terutama bila anak terlalu sibuk bermain atau tidak cukup mengonsumsi air minum.
Stres serta tekanan emosional, misalnya tugas-tugas sekolah, pertengkaran dengan teman, atau perubahan suasana di rumah, dapat memicu munculnya sakit kepala tegang (tension headache).
Selain itu, infeksi seperti influenza, sakit tenggorokan, atau radang sinus sering kali memicu sakit kepala yang disertai dengan demam.
Gangguan penglihatan seperti miopia yang belum terdiagnosis juga dapat menyebabkan anak kerap mengeluh sakit kepala, terutama setelah membaca atau memandang layar terlalu lama.
Pola makan yang tidak terstruktur, asupan berlebihan jenis makanan tertentu (seperti makanan manis atau makanan olahan), serta perubahan hormonal pada anak pra-remaja dapat menjadi faktor pemicu.
Dalam beberapa kasus langka, sakit kepala dapat merupakan gejala dari kondisi medis yang serius, sehingga sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit kepala yang terus-menerus atau sangat hebat.
Dengan memahami penyebab umum sakit kepala pada anak, orang tua bisa lebih cepat tanggap dalam memberikan penanganan serta mencegahnya sejak awal.
Pastikan anak menjalani gaya hidup sehat, tidur cukup, makan secara teratur, serta mendapatkan dukungan emosional yang baik.
Mengenali Tanda-Tanda Sakit Kepala pada Anak
Tanda paling umum yang dapat diamati adalah anak sering menyentuh kepalanya, terutama bagian dahi atau belakang kepala.
Anak juga mungkin lebih cepat rewel, peka terhadap cahaya atau kebisingan, serta kadang menolak untuk makan atau bermain.
Beberapa anak mungkin lebih memilih berbaring di tempat yang gelap atau menunjukkan raut wajah tidak nyaman tanpa menyebutkan bahwa mereka mengalami sakit kepala.
Gejala lainnya meliputi:
- Wajah pucat atau lesu
- Mual atau muntah, khususnya bila disertai dengan rasa pusing
- Kesulitan berkonsentrasi
- Mata tampak lelah atau sering mengucek mata
- Keluhan pandangan kabur
- Mengalami kesulitan tidur atau terbangun dalam keadaan lelah
Jika sakit kepala disertai dengan demam tinggi, leher kaku, kejang-kejang, atau penurunan kesadaran, kondisi ini bisa merupakan tanda adanya gangguan medis serius yang memerlukan pertolongan dokter secepatnya.
Mengenali gejala sakit kepala sejak awal dapat membantu orang tua agar tidak menganggap remeh keluhan yang dialami anak.
Dengan pengawasan dan perhatian yang memadai, sakit kepala pada anak bisa dicegah atau diatasi sebelum mengganggu kegiatan dan perkembangannya.
Pertolongan Pertama
Berikut beberapa langkah pertama yang dapat dilakukan saat anak mengalami sakit kepala di rumah:
1. Beristirahat di Lokasi yang Damai
Segera bawa anak untuk beristirahat di tempat yang dingin, tenang, dan minim cahaya. Paparan cahaya terang serta suara gaduh dapat memperparah sakit kepala, terutama bila anak memiliki sensitivitas terhadap cahaya.
2. Berikan Air Putih untuk Diminum
Pastikan anak mengonsumsi cukup air minum. Dehidrasi merupakan salah satu faktor utama yang memicu sakit kepala pada anak-anak. Hindari memberikan minuman yang manis atau mengandung kafein.
3. Periksa Apakah Anak Telah Makan
Sakit kepala dapat terjadi akibat perut yang kosong. Beri camilan seperti roti, biskuit, atau buah-buahan kepada anak jika ia belum sempat makan.
4. Kompres Panas atau Dingin
Gunakan kompres hangat pada bagian leher atau bahu jika anak merasa tegang, atau tempelkan kompres dingin di dahi apabila mengalami sakit kepala yang berdenyut.
5. Bantu Anak Tidur
Tidur merupakan cara alami tubuh untuk pulih dan beristirahat. Anak-anak yang mendapatkan cukup tidur umumnya merasa lebih segar dan baik setelah bangun tidur.
6. Obat Pereda Nyeri Kepala untuk Anak (Bila Diperlukan)
Jika sakit kepala tidak kunjung hilang dan anak tampak sangat tidak nyaman, Anda dapat memberikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang direkomendasikan berdasarkan usia dan berat badannya, setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
7. Perhatikan dan Catat Tanda-Tanda Gejala
Perhatikan durasi sakit kepala, tingkat keparahannya, dan apakah ada gejala tambahan seperti mual, demam, atau penglihatan yang buram. Catatan tersebut dapat membantu bila anak perlu diperiksakan ke dokter.
***