Profesor Media dan Studi Jurnalistik di Universitas Tokyo, Jepang, Profesor Kaori Hayashi, telah menyeru media, pendidik, dan pembuat kebijakan Ghana untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang dan berlandaskan etika dalam mengintegrasikan Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam masyarakat.
“Seiring dengan kecerdasan buatan yang terus membentuk ulang sistem informasi global, diperlukan kerangka etis dan kewaspadaan media guna melindungi kebenaran, menjaga kepercayaan publik, serta memastikan bahwa kemajuan teknologi melayani nilai-nilai demokratis alih-alih merongrongnya,” katanya.
Dalam memberikan kuliah umum pada Program JICA Chair ke-3 di Accra pada hari Selasa, Prof. Hayashi berbagi pengalaman Jepang yang mendalam mengenai AI, menekankan peran jurnalistik dalam menjaga demokrasi dan kebenaran di era digital.
Acara yang diselenggarakan bersama oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan University of Ghana tersebut membahas tentang kecerdasan buatan (AI), jurnalistik, dan model pembangunan Jepang.
Platform JICA Chair bertujuan untuk membagikan pengalaman modernisasi Jepang dan membangun kapasitas kepemimpinan di negara-negara mitra.
Fokus pada AI dan jurnalistik tahun ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin besar mengenai pertemuan antara teknologi, kebenaran, dan tata kelola dalam masyarakat demokratis seperti Ghana.
Meskipun Jepang memiliki reputasi global sebagai pemimpin teknologi tinggi, Prof. Hayashi mengungkapkan bahwa negara tersebut tengah menghadapi perlawanan budaya dan institusional terhadap AI, terutama dalam media dan wacana publik.
Jepang mungkin dipersepsikan sebagai pelopor dalam robotika dan inovasi digital, tetapi pada kenyataannya, ada keraguan mendalam mengenai peran AI dalam membentuk kehidupan publik,” katanya, menambahkan, “Kepercayaan, bukan hanya teknologi, merupakan kunci integrasi AI yang bermakna.
Ia juga memperingatkan bahwa penyebaran cepat disinformasi dan “misiinformasi”—konten yang secara sengaja merugikan—menimbulkan ancaman nyata terhadap stabilitas demokrasi.
“Dalam era informasi yang didorong oleh AI, jurnalisme lebih penting dari sebelumnya. Jurnalis harus dibekali kemampuan untuk memahami teknologi dan memastikan pelaporan yang akurat serta etis. Pendidikan jurnalistik harus mengintegrasikan literasi teknologi untuk mempersiapkan tenaga media masa depan,” tekannya.
Ini, Prof. Hayashi mendesak lembaga penyiaran publik dan organisasi media Ghana untuk membentuk badan independen yang bertugas memantau konten hasil generasi AI, memverifikasi fakta, serta meminta pertanggungjawaban institusi terkait, seraya menambahkan bahwa penyiaran publik harus memimpin dalam menjaga integritas informasi.
“Jalan menuju modernisasi tidak hanya tentang mengadopsi teknologi baru, tetapi juga memahami dampaknya terhadap nilai-nilai kita, lembaga-lembaga kita, dan masa depan kita,” katanya.
Duta Besar Jepang untuk Ghana, Tuan Hiroshi Yoshimoto, menegaskan kembali komitmen teguh Jepang dalam memperkuat kerja sama akademis dan teknologi dengan Ghana, terutama dalam konteks pergeseran global yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI).
Ia menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai inti jurnalistik sambil mengadopsi inovasi teknologi serta memuji kehadiran Prof. Hayashi sebagai simbol semakin dalamnya hubungan antara Universitas Tokyo dan Universitas Ghana.
Kepala Perwakilan JICA Ghana, Ibu Suzuki Momoko, mengatakan bahwa Jepang akan terus memperkuat hubungannya dengan Ghana melalui berbagi pengetahuan, kolaborasi akademis, dan diplomasi budaya.
“Kuliah hari ini mencerminkan komitmen bersama kita untuk memperdalam pemahaman timbal balik tentang pengalaman pembangunan Jepang, terutama dalam bidang media dan perkembangan teknologi,” katanya.
Menyoroti peningkatan pertukaran akademis antara Ghana dan Jepang, Ibu Suzuki mengingat kembali sebuah acara kolaboratif terbaru antara mahasiswa dari Universitas Tokyo dan Universitas Ghana, yang membuka jalan bagi kerja sama institusional yang lebih luas.
Hak Cipta 2025 Ghanaian Times. Seluruh hak dilindungi undang-undang. Didistribusikan oleh AllAfrica Global Media ().
Ditandai:
Ghana,
ICT dan Telekomunikasi,
Afrika Barat,
Ekonomi, Bisnis dan Keuangan
Disediakan oleh SBNews Media Inc. (
SBNews.info
).