-
Oposisi, dalam upaya mereka untuk mendiskreditkan Presiden William Ruto, terjebak dalam kesalahan-kesalahan sesaat.
-
Pemimpin DAP-K Eugene Wamalwa akhir-akhir ini salah mengira Wiper Kalonzo dengan Ruto, sehingga ia teriak, “Kalonzo satu periode”
-
Tim yang dipimpin oleh mantan wakil presiden Rigathi Gachagua optimis akan mengalahkan Ruto dalam pemungutan suara 2027.
Oposisi, sebagaimana yang terbentuk saat ini, berusaha keras untuk menyebarkan kampanyenya melawan Presiden William Ruto menjelang pemilu 2027.
Tim yang terdiri, antara lain, dari mantan wakil presiden Rigathi Gachagua, pemimpin Wiper Kalonzo Musyoka, mantan Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Fred Matiang’i, dan pemimpin partai DAP Kenya Eugene Wamalwa, memulai langkah mereka ke wilayah barat Kenya pada Kamis, 4 Juli.
Bagaimana Eugene Wamalwa menggoda Kalonzo
Pada masa puncak histeria mencela presiden, para pemimpin tersebut justru melakukan kesalahan ucap yang memicu momen-momen memalukan dan tawa dari para pendengarnya.
Satu kejadian terjadi di kota Kakamega di mana Eugene mengarahkan kata makian yang ditujukan untuk Ruto kepada Kalonzo.
Maksudnya meneriakkan julukan “Kasongo” yang mengejek Ruto, pemimpin DAP Kenya tersebut justru terdengar meneriakkan “Kalonzo satu periode”.
Penonton dibiarkan tertawa ketika Eugene berjuang untuk memperbaiki dirinya pada saat itu juga.
Siapa yang akan diusung oposisi untuk bersaing melawan William Ruto
Meskipun faksi tersebut menyebarluaskan ajarannya menentang Ruto, masih belum jelas siapa yang akan memimpin perjuangan ini sebagai calon presiden.
Semua anggota inti dalam tim itu telah menyatakan penawaran masing-masing untuk kursi presiden.
Kalonzo secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak akan lagi menjadi nomor dua bagi siapa pun, setelah sebelumnya mengorbankan upayanya untuk mendukung pemimpin ODM Raila Odinga.
Eugene, Gachagua, Matiang’i, dan Martha Karua dari PLP telah menyatakan niat mereka untuk menggantikan Ruto.
Tampaknya untuk menenangkan kekhawatiran akan perpecahan yang dipicu oleh kemungkinan adanya perselisihan mengenai siapa yang akan menjadi calon presiden dari pihak oposisi, Gachagua baru-baru ini meyakinkan para pendukungnya bahwa mereka sadar akan kenyataan tersebut dan mereka tidak akan kekurangan cara untuk menangani masalah tersebut.
Pemimpin DCP menyatakan bahwa koalisi akan berkonsultasi pada momen yang tepat untuk memilih seorang calon presiden yang sesuai.
Ia memperingatkan bahwa mengumumkan seorang kandidat terlalu dini dapat memberikan keunggulan strategis kepada lawan-lawannya.
Sementara itu, Gachagua berusaha meyakinkan para pendukungnya tentang persatuan internal mereka, dengan menegaskan bahwa diskusi yang mendalam akan menghasilkan kandidat terkuat untuk menantang Ruto.
Ia menambahkan bahwa mereka yang tidak terpilih untuk jabatan tertinggi akan dipertimbangkan untuk peran penting dalam pemerintahan, seperti kepemimpinan parlemen dan penunjukan kabinet.
Apakah William Ruto takut menghadapi oposisi?
Menariknya, meskipun oposisi tampak fokus pada upaya menggoyahkan posisi politik Ruto, presiden justru menunjukkan sikap yang tegas.
Ia telah meremehkan faksi yang sedang muncul, mengabaikan para anggotanya sebagai pihak yang tidak memiliki substansi maupun rencana yang dapat dipercaya untuk mengubah negara sebagai alternatif terhadap dirinya.
Meskipun menghadapi kritik keras terhadap kondisi pemerintahannya yang ditandai dengan pajak tinggi dan biaya hidup mahal, serta tuduhan korupsi dan penekanan terhadap kritikus, Ruto tetap menunjukkan keyakinannya untuk terpilih kembali.
Di rapat-rapat umum, ia bersikeras bahwa persaingan utamanya bukanlah Gachagua dan kawan-kawannya, melainkan catatan kinerjanya sendiri.
Ia menyatakan bahwa prioritasnya saat ini adalah agenda pembangunan nasional, dengan kampanye politik yang akan dilakukan pada 2027 ketika musim pemilihan dimulai.