-
Warga Zimbabwe diperingatkan setelah sebuah halaman Facebook berpura-pura sebagai kedutaan Kenya dan menawarkan tawaran pekerjaan palsu
-
Korban diminta untuk membayar sejumlah besar uang untuk sertifikat tenaga kerja palsu sebagai bagian dari penipuan tersebut
-
Peringatan tersebut muncul di tengah kekhawatiran yang lebih luas mengenai penipuan pekerjaan daring yang menargetkan para pencari kerja yang putus asa
.co.ke wartawan Harry Ivan Mboto memiliki pengalaman lebih dari tiga tahun meliput politik dan berita terkini di Kenya
Sebuah halaman Facebook yang berpura-pura sebagai diplomasi ternyata menjadi perangkap digital bagi para pencari kerja yang putus asa.
Pemerintah Zimbabwe baru-baru ini mengeluarkan peringatan darurat yang memperingatkan warganya tentang penipuan rekrutmen palsu yang menargetkan para pencari kerja secara online.
Penipuan yang beroperasi terutama melalui Facebook itu secara palsu mengklaim menawarkan peluang kerja di Kenya dan telah berhasil menarik korban yang tidak curiga sebelum otoritas turun tangan.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Internasional, skema penipuan tersebut dijalankan melalui sebuah halaman Facebook yang secara menipu diberi judul Zimbabwe Embassy Kenya.
Bagaimana cara kerja penipuan pekerjaan di Zimbabwe?
Halaman tersebut, dibuat pada 14 Juni oleh individu-individu tidak dikenal, berpura-pura sebagai platform resmi kedutaan besar dan secara palsu mengklaim sedang menangani rekrutmen tenaga kerja untuk warga Zimbabwe di Kenya.
Sebagai bagian dari penipuan tersebut, para pelamar diminta untuk membayar $375 (sekitar KSh 48.000) untuk sesuatu yang disebut sebagai “Sertifikat Akreditasi Tenaga Kerja Regional Afrika”—suatu persyaratan yang telah dikonfirmasi oleh pemerintah tidak ada.
Kementerian menjelaskan bahwa tidak ada proses perekrutan jabatan pemerintah yang sah yang melibatkan bentuk pembayaran apa pun.
Rekrutmen resmi dikelola secara eksklusif oleh Komisi Pelayanan Publik Zimbabwe dan selalu gratis.
Pernyataan yang ditandatangani oleh juru bicara kementerian tersebut lebih lanjut menegaskan bahwa halaman penipuan itu sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Kedutaan Zimbabwe di Kenya, kementerian itu sendiri, atau institusi pemerintah mana pun yang diakui.
Apa yang dikatakan Zimbabwe tentang halaman Facebook palsu Kenya?
Warga diminta untuk mengabaikan tawaran semacam itu dan menghindari membagikan informasi pribadi atau keuangan secara online.
Kementerian memperingatkan bahwa selain kerugian finansial, korban penipuan semacam ini juga bisa terkena risiko pencurian identitas dan ancaman lainnya.
Seruan tersebut menyeru warga Zimbabwe untuk tetap waspada saat mencari pekerjaan secara online dan menyarankan mereka untuk memverifikasi peluang kerja langsung melalui situs web pemerintah resmi atau kontak kedutaan.
Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di negara Afrika Selatan tentang penipuan pekerjaan daring yang semakin canggih dan sulit terdeteksi.
Banyak penipu kini meniru merek, bahasa, dan prosedur lembaga yang sah untuk terlihat legitim, sehingga semakin sulit bagi orang awam untuk membedakannya.
Mengapa agen rekrutmen Eldoret menghadapi perubahan besar?
Dalam perkembangan terkait sebelumnya yang dilaporkan oleh
.co.ke
, otoritas Kenya meluncurkan operasi penertiban terhadap agen rekrutmen di kabupaten Uasin Gishu.
Semua agen tersebut diperintahkan untuk menghentikan operasinya dan mengajukan izin baru setelah adanya keluhan dari warga lokal yang mengatakan mereka telah ditipu oleh tawaran pekerjaan palsu di luar negeri.
Komisaris Kabupaten, Eddyson Nyale, mengatakan keputusan tersebut mengikuti konsultasi dengan Otoritas Ketenagakerjaan Nasional dan bertujuan untuk membersihkan sektor tersebut.
Agen perjalanan yang berpura-pura merekrut untuk pekerjaan di luar negeri juga terjaring dalam razia tersebut, saat pemerintah meningkatkan upaya melindungi masyarakat dari penipuan dan eksploitasi.