SBNEwsTiga kali gempa terbaru mengguncang wilayah Jawa Barat, yaitu Sukabumi, Purwakarta, dan Bandung pada Jumat malam (4/7/2025).
BMKG Wilayah II mencatat terjadinya gempa bumi di Bandung, Jawa Barat pada Jumat pukul 23.28 WIB dengan magnitudo 2,2.
Pusat gempa terletak di laut, sekitar 111 km arah barat daya Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pusat gempa terletak pada kedalaman 23 kilometer.
“Info Gempa Mag:2.2, 04-Jul-25 23:28:42 WIB, Lokasi:7.93 LS – 107.10 BT (111 km Barat Daya KAB-BANDUNG-JABAR), Kedalaman: 23 Km ::BMKG,” demikian cuitan dari BMKG Wilayah II melalui akun X @bmkgwilayah2, Jumat (4/7/2025) dini hari.
Sebelumnya, gempa terbaru di Jawa Barat mengguncang wilayah Purwakarta dengan episentrum di darat, Jumat (4/7/2025) malam.
BMKG Wilayah II mencatat terjadinya gempa bumi di Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat pukul 18.30 WIB dengan magnitudo 2,0.
Pusat gempa terletak di daratan, sekitar 16 km arah tenggara Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Pusat gempa berada di kedalaman 19 kilometer.
“Gempa bumi dengan magnitudo 2.0 terjadi pada Jumat (4/7/2025) malam pukul 21:18:30 WIB di lokasi 6.61 LS – 107.58 BT, tepatnya berada 16 km tenggara KAB-PURWAKARTA-JABAR, dengan kedalaman 19 km,” demikian informasi dari BMKG Wilayah II melalui akun X @bmkgwilayah2.
Sebelumnya, gempa terbaru mengguncang Sukabumi di Jawa Barat dengan episentrum di laut, Jumat (4/7/2025) malam.
BMKG Wilayah II mencatat terjadinya gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat pukul 18.00 WIB dengan kekuatan Magnitudo 3,8.
Pusat gempa terletak di laut, sekitar 226 km arah barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
“Gempa bumi dengan magnitudo 3,8 terjadi pada Jumat (4/7/2025) malam pukul 18:00:08 WIB. Lokasinya berada di koordinat 9,02 LS – 106,51 BT, atau sekitar 226 km barat daya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 km,” demikian informasi dari BMKG Wilayah II melalui akun X @bmkgwilayah2.
Sebelumnya, gempa terbaru di Jawa Barat mengguncang Pangandaran dengan episentrum di laut pada Jumat (4/7/2025) siang.
BMKG Wilayah II mencatat terjadinya gempa bumi di Pangandaran, Jawa Barat pada Jumat pukul 12.16 WIB dengan kekuatan Magnitudo 2,5.
Pusat gempa terletak di laut, sekitar 77 km arah barat daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Pusat gempa terletak pada kedalaman 30 kilometer.
“Gempa bumi dengan magnitudo 2,5 terjadi pada Jumat (4/7/2025) siang, pukul 12:16:47 WIB. Lokasinya berada di 8,06 LS – 107,89 BT, atau sekitar 77 km arah Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dengan kedalaman 30 km,” demikian informasi yang disampaikan oleh BMKG Wilayah II melalui akun X @bmkgwilayah2.
Skala Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari situs BMKG, berikut adalah informasi MMI yang bisa dipelajari.
I MMI
Getaran gempa bumi biasanya tidak terasa, kecuali dalam kondisi tertentu yang hanya dapat dirasakan oleh sebagian kecil orang.
II MMI
Getaran atau guncangan gempa bumi dirasakan oleh sebagian orang, dan benda-benda ringan yang digantung, seperti lampu hias, tampak berayun.
III MMI
Guncangan gempa terasa jelas di dalam rumah.
Getaran terasa seperti sedang naik di dalam truk yang sedang melaju.
IV MMI
Pada siang hari, getaran dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sebagian orang di luar rumah, terjadi pecahnya gerabah, jendela atau pintu bergetar hingga mengeluarkan suara, serta dinding yang menghasilkan bunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi terasa oleh hampir seluruh orang, banyak orang berlarian, keramik dan gerabah pecah berantakan, barang-barang terlempar ke sana kemari, tiang serta objek besar tampak bergoyang, dan ayunan lonceng bisa sampai berhenti.
VI MMI
Guncangan gempa bumi terasa oleh seluruh orang.
Sebagian besar orang terkejut dan langsung berlari keluar, plester pada dinding runtuh, serta cerobong asap di pabrik mengalami kerusakan, meski hanya kerusakan ringan.
VII MMI
Seluruh anggota keluarga telah meninggalkan rumah.
Kerusakan minimal pada rumah yang memiliki struktur dan konstruksi yang kokoh.
Sementara itu, bangunan dengan konstruksi yang kurang memadai mengalami retak-retak bahkan runtuh, serta cerobong asap yang pecah.
Getaran tersebut dapat terasa oleh orang-orang yang sedang berkendara.
VIII MMI
Kerusakan minimal pada struktur bangunan yang kokoh.
Bangunan dengan konstruksi yang kurang memadai mengalami retak-retak, dinding terpisah dari kerangka rumah, cerobong asap pabrik serta monumen tumbang, dan air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan berkonstruksi kokoh menyebabkan kerangka rumah tidak lagi lurus dan banyak mengalami retakan.
Rumah terlihat bergeser dari fondasi asalnya. Pipa-pipa di dalam rumah mengalami patah atau putus.
X MMI
Bangunan kayu yang kokoh hancur, kerangka rumah terlepas dari fondasinya, tanah retak dengan rel yang bengkok, serta tanah longsor terjadi di sepanjang sungai dan di daerah yang berlereng curam.
XI MMI
Beberapa bangunan yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa bawah tanah tidak bisa digunakan sama sekali, tanah retak terbuka, rel kereta sangat bengkok.
XII MMI
Kerusakan total terjadi, dengan gelombang terlihat di permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap, benda-benda terlempar ke angkasa.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus kamu lakukan ketika gempa bumi terjadi.
1. Tetap tenang
Ketika gempa bumi terjadi, cobalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalam, kemudian amati lingkungan sekitar dan pilih tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika saat gempa terjadi kamu sedang berada di dalam penginapan, upayakan untuk menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitarmu.
Meja merupakan lokasi paling aman untuk berlindung dari benda-benda yang jatuh saat terjadi gempa bumi.
Setelahnya, lindungi bagian kepala menggunakan benda yang lembut.
Contohnya bantal, helm, papan, atau yang paling mudah kamu bisa memakai kedua tangan dalam posisi terlentang.
3. Di luar ruangan
Saat gempa terjadi dan kamu sedang berada di luar bangunan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjauh dari gedung dan tiang listrik, kemudian segera menuju area terbuka.
Tetaplah tenang dengan menghirup napas dalam-dalam dan tidak melakukan apa pun.
Karena umumnya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa dapat terjadi di waktu kapan pun.
Jika kamu berada di tengah kerumunan saat itu, biasanya suasana akan menjadi panik.
Untuk menghindari hal tersebut, kamu dapat mengikuti arahan dari petugas penyelamat dan berusaha segera menuju tangga darurat guna mencapai area terbuka.
5. Di pegunungan atau kawasan dataran tinggi
Jika gempa terjadi ketika kamu sedang berada di pegunungan, segeralah berpindah ke area yang datar dan terbuka untuk mencari tempat perlindungan.
Zona dekat lereng harus dihindari karena berpotensi menyebabkan tanah longsor yang membahayakan keselamatan manusia.
6. Di laut
Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan munculnya gelombang tsunami.
Jika gempa terjadi, segeralah berpindah ke tempat yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang dalam perjalanan ketika gempa terjadi, peganglah diri dengan kuat agar tidak jatuh.
Berhentilah di area yang luas dan berhentilah di lokasi tersebut.(*)
Baca Berita-berita SBNEwsdiGoogle News