Jejak Kompol Syarif, Ajudan Jokowi yang Diperiksa Polda Metro soal Tuduhan Ijazah Palsu



– Inilah rekam jejak Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, ajudan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus ijazah.

Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (3/7/2025) pukul 17.11 WIB.

Kehadiran Syarif diketahui awak media tengah menunggu pemeriksaan perkara lain di depan gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Tidak sendiri, Syarif mendatangi Polda Metro Jaya juga bersama dua kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan dan Andra Reinhard Pasaribu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ketiganya terlihat berjalan kaki ke arah gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Pada kesempatan ini, Syarif mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan menggendong tas pundak.

Sementara, Yakup menggunakan kemeja batik lengan pendek, celana panjang hitam, dan tas clutch hitam.

Sedangkan, Andra memakai setelan jas.

Sebelum melewati gate akses otomatis, Yakup memastikan kehadirannya di Polda Metro Jaya bukan termasuk laporan Jokowi.

“Enggak dong, kan perkara lain banyak,” ucap Yakup dengan santai.

Yakup menyampaikan, Jokowi tengah berada di pantai bersama cucu di tengah libur panjang sekolah.

“Lihat saja di Instagram,” kata Yakup.

Setelah itu, Yakup mendadak kembali ke sebuah mobil Toyota Land Cruiser berwarna hitam untuk mengambil sebuah barang.

Saat berjalan ke arah gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Yakup langsung sibuk berbicara dengan seseorang melalui sebuah telepon lalu masuk meninggalkan awak media.

Sementara itu, Syarif mengakui kehadirannya di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait laporan Jokowi.

“Saya memenuhi panggilan dari penyidik Polda Metro atas pemberian kesaksian terhadap kasus yang dilaporkan oleh Bapak Joko Widodo,” ungkap Syarif.

Namun pemeriksaan terhadap Syarif tampak tak berangsur lama. Pada pukul 19.23 WIB menginformasikan bahwa ia sudah meninggalkan Polda Metro Jaya.

“Saya sudah keluar dari Polda,” ucap dia.


Siapa sebenarnya Kompol Syarif Muhammad?

Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 17 April 1991.

Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah lulusan Akpol tahun 2012.

Ia sudah mendampingi Jokowi sejak 2016.

Artinya Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah sudah 9 tahun menjadi pengawal Jokowi.

Ia sudah memiliki istri bernama Widya Ariska, anak Kombes Koeshartono Arif Sudrajat.

Pasangan ini juga telah dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.

Syarif mengenyam pendidikan di SD Muhammadiyah 2 di Pontianak.

Setelah lulus Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 3 di Pontianak.

Kemudian, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang.

Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah sendiri adalah lulusan akademi kepolisian ( Akpol ) tahun 2012.

Perjuangan Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah masuk Akademi Kepolisian (AKpol) ternyata tidak mudah.

Setelah lulus SMA pada tahun 2009, ia ditolak dua kali masuk Akpol.

Setelah gagal masuk Akpol, dia kemudian mencoba melamar ke Angkatan Laut TNI, namun Kompol Syarif kembali gagal.

Sempat putus asa, dia mencoba mendaftar perguruan tinggi. Namun empat kali mendaftar, dia juga ditolak masuk universitas.

Maka secara hitungan, Kompol Syarif telah tujuh kali ditolak sana-sini.

Lalu, Setahun kemudian, dia mencoba mendaftar kembali ke Akademi Kepolisian pada 2012, akhirnya, di tahun itu rejekinya menjadi Perwira Polisi terwujud.

Kompol Syarif bisa menjadi inspirasi bagi para anak muda yang bertekad meraih cita-cit bahwa kegagalan bisa menjadi pemicu semangat untuk lebih giat lagi.


Tetap Dampingi Jokowi

Meski Jokowi sudah pensiun, Kompol Syarif masih mendampingi sebagai ajudan.

Dalam video yang diunggah di channel youtube Afdal Arman itu, Kompol Syarif memberikan testimoni selama 8 tahun mendampingi Presiden Jokowi.

Syarif mengurai salah satu pengalamannya ketika mendampingi Jokowi mengunjungi Toba, Sumatera Utara.

“Di jalanan masyarakat penuh, menyambut kedatangan pak jokowi, ada yang minta foto, tanda tangan, sampai mau meluk bapak, mau nyium kaki pak jokowi. Saya lihat ada rasa kecintaan masyarakat kepada Pak Jokowi pada saat itu,” akunya.

Syarif mengaku hampir tidak pernah tahu Jokowi hadir di acara seremonial peletakan batu pertama sebuah proyek pemerintah.

Namun, Jokowi justru hampir seluruhnya hadir di saat  peninjauan atau peresmian.

“Prinsip kerja beliau, kerja tuntas, kerja tepat, kerja  cepat. Sehingga masing-maisng proyek yang beliau datangi akan diberikan deadline. Lalu, secara rutin beliau akan mengunjunginya, Lalu sampaikan selesainya saat sekian. Nanti beliau datangi secara rutin. sampai pada saat pada waktunya peresmian, beliau meresmikan,” ungkap bapak dua anak ini.

Syarif menceritakan ritual Jokowi saat pagi.

Katanya, setiap pagi Jokowi selalu memberikan makan rusa yang ada di Istana Bogor, sampai-sampai rusa-rusa ketika melihat Jokowi datang dengan mobil golf langsung mengikuti dari belakang.

“Walaupun habis makanannya, tetap ngikutin dari belakang. KIta paspampres, kalau lihat ember habis. langsung nganterin,” katanya.

Syarif juga menyaksikan bagaimana kerja kerasnya Jokowi yang tak kenal lelah.

Hal ini membuat dia sebagai ajudan pun tidak boleh lelah, apalagi mengantuk.

Agar tidak mengantuk, kerap dia gunakan untuk membaca berita, untuk kemudian disampaikan ke presiden.

“Jarang sekali baliau istirahat. Di mobil, ngajak menteri. ngobrol. Di pesawat take off, 30 menit aatau 1 jam. ngajak menteri untuk ngobrol. Sampai di hotel, belum jam istirahat, ngajak ngobrol sama menteri,” katanya.

Perwira menengah polri ini menilai jalan pikiran Jokowi selalu out of the box.

Hal itu yang menjadi kekhasan Jokowi.

“Kita mau bergerak ke Jakarta, perjalanan ke istana, tiba-tiba mau ngecek ke waduk dulu.

Saat itu juga langsung belok. Beliau punya intuisi lebih baik, punya perasahaan lebih dalam.

Berpikir secara nasional, secara rasional, lebih tajam,” katanya.

Syarif mengaku tak pernah melihat Jokowi mengeluh dalam keadaan apapun.

“Beliau tetap melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab, tanpa mengeluh ke siapapun,” katanya sambil geleng-geleng kepala.

Syarif tidak membayangkan jika dia menjadi Jokowi dengan berbagai permasalahan baik kerja maupun permasalahan internal dan urusan pribadi.

“Kalau saya jadi beliau, gak akan kuat mas, untuk posisi saat ini,” katanya.

Selama 10 tahun mendampingi Jokowi, Syarif melihat Jokowi adalah role model-nya setelah sang ayah meninggal dunia pada 2006 silam.

“Role model yang saya miliki sekarang, pak jokowi,  saya anggap sebagai bapak sendiri. Sehingga saya mendampingi beliau, seperti saya mendampingi bapak sendiri,” katanya.

Terakhir, Syarif tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Jokowi yang telah 10 tahun memimpin Indonesia.

“Saya sebagai asisten ajudan bapak dan sebagai salah satu rakyat indonesia, mengucapkan terimakasih bapak atas 10 tahun pengabdian. Terimakasih Pak Jokowi,” tukasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ”
Hadirnya Ajudan Jokowi dan Kuasa Hukum di Polda Metro Jaya

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top